BIAK - Hasil
Kongres Rakyat Papua III yang ‘mendeklarasikan’ negara Feredasi Papua Barat
mengundang beragam pandangan. Jika sebelumnya seorang Anggota DPR Papua Tonny
Infandi menilai negara Federasi Papua Barat bentukan Kongres 3 harus dipandang
sebagai bentuk aspirasi rakyat Papua, namun lain halnya dengan Ketua Umum
Barisan Merah Putih Papua Ramses Ohee. Ramses lebih tegas mengatakan negara
Federasi Papua Barat hanyalah sebuah khayalan yang tidak akan pernah terwujud.
Dikatakan hasil Kongres Rakyat Papua (KRP) III dinilai telah mengatasnamakan
rakyat Papua atau menyalahgunakan kesucian adat rakyat Papua. Sebab hasil
kongres yang telah mendeklarasikan terbentuknya Negara Federasi Papua Barat
jelas bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945, dan prinsip-prinsip Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bahkan pembentukan Negara tersebut dinilai
sebagai bentuk khayalan sekelompok elite yang berada di Dewan Adat Papua (DAP).
“Negara Federasi Papua Barat sebagai KRP III hanya mainan sekelompok elite
Dewan Adat Papua. Dan itu jelas khayalan. Serta tidak disetujui mayoritas
masyarakat adat Papua dan Papua Barat,” kata Ketua Umum Barisan Merah Putih
Papua, Ramses Ohee via telepon yang saat ini berada di Jakarta kepada Bintang Papua, Jumat (21/10).
Kata Ohee, Dewan Adat telah dipermainkan dan
disalahgunakan oleh kepentingan politik. Pejuang Papua Indonesia ini
juga menolak tegas keputusan KRP III yang mendeklarasikan Negara Federasi Papua
Barat. Pendirian Negara Papua Barat adalah khayalan dari sekelompok orang saja,
dan tidak bisa mewakili seluruh rakyat di tanah Papua. Katanya, pendirian suatu
negara dengan Presiden, Perdana Menteri, dan struktur kabinetnya adalah
jelas-jelas tindakan makar yang berlawanan dengan tujuan hukum NKRI.
Menyelesaikan persoalan Papua harus dengan cara dan pola komunikasi yang sesuai
dengan aturan hukum yang ada. Ia menyadari masih ada persoalan kemiskinan,
ketidakadilan, dan ketertinggalan masyarakat Papua saat ini. “Kami mengajak
semua komponen masyarakat di Tanah Papua mencari format pembangunan yang tepat
dalam menegakkan hak-hak dasar rakyat Papua,” katanya. Ramses menghormati dan
mendukung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam menata kembali pembangunan
Papua di dalam kerangka otonomi khusus. “Kami juga mengharapkan aparatur
pemerintah pusat dan di daerah menjalankan otonomi khusus yang konsisten dan
menyeluruh,” ujarnya. Ia menyerukan dukungan penuh bagi komitmen Presiden SBY
untuk membangun Papua. “Kini, rakyat Papua menaruh harapan kepada Presiden SBY
untuk mendorong perubahan yang lebih baik bagi Papua di dalam wilayah NKRI,”
ucap Ramses. (pin/don/l03)
0 komentar:
Post a Comment