- Dua Anggota Petapa Dikubur di Waibron
By admin on October 21, 2011
Dua Jenasah disemayamkan dan Dibaluti Bendera BK
SENTANI– Dua dari tiga korban yang ditemukan
tewas di perbukitan belakang Korem 172/PWY pasca pembubaran peserta Kongres III
oleh aparat TNI dan Polri, dikuburkan di Waibron, kampoung halaman mereka,
Jumat (21/10) kemarin. Keduanya masing-masing-masing-masing, atas nama Yakobus
Samonsabra dan Max Asayeuw warga asli Waibron, Distrik Sentani Barat.
Pemakaman korban dilakukan Jumat (21/10), kemarin
sore sekitar pukul 03.00 WIT. Isak tangis histeris keluarga korban mewarnai
pengantaran jenasah yang akan diserahkan ke para-para adat untuk disemayamkan
di Waibron. Sejumlah pelayat yang diantaranya kerabat, masyarakat dan sejumlah
pasukan Penjaga Tanah Papua (petapa) juga turut serta mengantarakan ke tempat
peristirahatan terakhirnya. Menariknya, dua korban ini mendapat penghargaan
sebagai pahlawan penjaga perdamaian Tanah Papua dan dibaluti Bendera Bintang
Kejora di atas dua peti jenasah ini. Proses pemakaman dari keluarga menyerahkan
ke pasukan perdamaian tanah papua kemudian diserahkan secara resmi ke para-para
adat, karena pasukan penjaga tanah Papua menjaga aset-aset daripara adat untuk
mengawal hak-hak dasar yang dimana secara terbukti mereka telah gugur
melaksanakan tugas untuk mengamankan jalannya kongres rakyat Papua III. Kepala
keamanan petapa wilayah Mamta Elias Ayakeding menuturkan saat di temui Bintang
Papua di para-para adat penyerahan korban kemarin sore menuturkan “Saya sangat
sayangkan tindakan aparat kepada pasukan Petapa, mereka ini adalah pasukan
perdamaian tanah papua ko bisa di dinuh,”ujar Elias heran. Tambahnya,sedangkan
pasukan perdamaian ini mereka tidak bawa apa-apa satu pucuk senjatapun mereka
tdak punya, bahkan peluru pun tidak ada,tapi kenapa mereka menjadi korban
pengamanan KRP III ini.”tegasnya. Saat bintang Papua memasuki wilayah Waibron,
Jumat sore (21/10) suasana mulai dari jalan Kartosari hingga Waibron Sentani
Barat tampak sunyi sepi dan tidak ada terlintas mobil anggkutan umum, kendaran
pribadi dan motor bahkan tidak nampak masyarakat yang ada di pingir jalan
Banyak isu-isu yang masyarakat dengarkan terkait kematian korban kongres rakyat
papua III (KRP),yang diantaranya penyerangan susulan dan pembakaran pasar baru
dan pasar lama yang mengakibatkan seluruh masyarakat yang berada di Sentani
tengah dan Sentani Barat was-was. Sempat aparat kepolisian datang ketempat
pemakaman yang di pimpin langsung oleh Kapolres Jayapura AKPB. Mathius Fakhiri.
SIK dan dua truk anggota polres sejumlah 30 orang. Mereka hanya mengucapkan
belasungkawa sedalam-dalam atas meninggalnya dua korban. Seteah utu kembali,
karena rupanya kehadiran aparat di sana
tidak diinginkan oleh masyarakat dan keluarga korban. Menurut ahcmad warga
Hawai Sentani yang saat di wawancarai oleh bintang Papua “saya saat ini merasa
cemas karena banyak isu yang berkembang di telinga masyarakat, di antaranya
akan diadakan pembakaran pasar. saya juga merasa cemas terhadap keluarga
saya,karena anak dan cucu saya sering berpergian diluar rumah makanya saya
suruh pulang cepat biar tidak terjadi apa-apa diluar sana,harapan kami masyarat
Papua itu harus lebih aman dan tentram behubungan masyarakat-masyarakat papua
terkenal masyarakat yang penuh dengan rasa cinta damai dan kasi
sayang,”katanya. (fer/don/L03)
0 komentar:
Post a Comment