- Presiden SBY Bertemu Menhan
AS Di Bali

Seorang pejabat negara tidak terbiasa membahas
hal-hal terperinci seprti itu, yang sering terjadi ialah pembicaraan sekedar
basa-basi, "Apa kabar? Terimakasih atas waktu untuk bertemu. Kami sangat
berterimakasih atas kesempatan ini, dan terimakasih atas semua yang dilakukan
pemerintah dan negara Anda dalam hubungan saling menguntungkan ini.
Menurut Tempo Interaktif.com, Dalam pertemuan
tersebut, keduanya membahas beberapa hal termasuk diantaranya Purnomo sempat
memaparkan kondisi di Papua dalam pertemuan bilateral tertutup itu. "Agar
beliau mendapat informasi langsung dari pihak pertama," kata Purnomo usai
pertemuan itu.
Sementara menurut Detik.com, Menurutnya, konteks
pembicaraan isu Papua dalam pertemuan adalah kerjasama bidang pertahanan.
Presiden SBY menjelaskan, faktor yang lebih ditonjolkan pemerintah adalah
peningkatan kesejahteraan. "Ada
kebijakan khusus untuk Papua yang menekankan kesejahteraan, bukan pendekatan
keamanan," jelas Faiz. Yang patut dipertanyakan oleh orang Papua khususnya
ialah,
"Mengapa masalah Papua justru dan selalu
dibahas dan dikomunikasikan dengan pihak negara asing?" atau dengan kata
lain, "Mengapa isu-isu dari provinsi dan pulau lain di dalam NKRI tidak
pernah disinggung ketika bertemu dengan pemerintah atau negara lain, kecuali
hanya menyoal Papua?" Itu artinya ada sesuatu yang dianggap perlu
disinggung.
Yang lebih penting lagi untuk diingat oleh orang
Papua ialah sebuah fakta sejarah bahwa Tanah Papua ialah korban kong-kalingkong
Amerika Serikat dengan NKRI. Tanah dan bangsa Papua dikorbankan demi
kepentingan kedua belah pihak. Terutama sekali Amerika Serikat berkepentingan
mengeruk sumberdaya alam yang ada di Bumi Cenderawasih. Sementara NKRI
berkepentingan mengembangkan politik Pan Indonesia Raya mencakup wilayah
suku-bangsa Melanesia dan Melayu (Malaysia,
Singaore, Brunai Darussalam, Papua New Guinea, Vanuatu,
sampai ke Fiji).
Proyek Pan Indonesia mentok sampai batas-batas seperti yang ada sekarang.
Sebagian pulau Borneo dan Singapore
sudah merdeka sendiri, di bagian timur hanya sampai di New Guinea bagian
Barat. NKRI harus pasrah kepada fakta sejarah. Sekarang NKRI menganggap dirinya
sudah harga mati. Paupa Merdeka merupakan sebuah kecelakaan yang akan
menghancurkan bingkai buatan mereka bernama "N-K-R-I". Tetapi orang
Papua perlu menjawab sekarang, "Apakah Anda sanggup membuat dan memajang
bingkai sendiri di luar bingkai NKRI, ataukah yang sanggup Anda buat hanya
sebatas mengecat dan memposisikan bingkai NKRI itu agar lebih berwarna sesuai
selera Anda?" Semuanya berpulang kepada Anda. Semuanya tidak tergantung
kepada NKRI atau Amerika Serikat. Karena pembukaan UUD 1945 mengatakan,
"Penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan
peri kemanusiaan..." Memang Indonesia harus dipaksa tunduk
kepada kata-kata dan kalimat awal dari UUD-nya sendiri, sebelum memaksa bangsa
lain tunduk kepadanya. Begitu bukan?
http://papuapost.com/?campaign_review=politik-dukungan-luar-negeri-dan-perjuangan-papua-merdeka
[802] words.Posted in: Editorial & Column [39] ‡ Last modified @ October
24th, 2011. [ Views0 ]
Eni Faleomavaega TUHAN JESUS MEMBERKATI ANDA .
ReplyDeleteWest PAPUA tetap mendukung and dalam perjuangan anda untuk masyarakat Papua Barat. Saya orang Papua saat ini tidur dalam berdarahan ,dan tidak bisa perbuat apa-apa selain nasip saya dinegaeri ini .Negara Indonesia menganggap saya sebagai anak Babi ,setiap tahun saya kehilangan 1000 jiwa,dan bandingkan dari tahun sebelumnya. saya setiap hari menangis untuk memikirkan nasib PAPUA ini kapan berakhir? Suara saya hanya untuk teriak minta tolong kepada anda.
February 26, 2013 at 11:25 AM