NATIVE
FAKFAK SOLIDARITY FOR PAPUA RIGHT OF JUSTICE
SOLIDARITAS
MASYARAKAT FAKFAK UNTUK KEADILAN PAPUA
PERNYATAAN SIKAP
Indonesia sebagai negara berkembang
yang sedang mengalami transisi demokrasi dan reformasi bertahap di
segala bidang, tentulah memiliki banyak ketergantungan pada komunitas
Global dengan komitmennya untuk membangun sebuah kolaborasi Global
bagi terwujudnya sebuah negara indonesia yang lebih aman, lebih
damai, lebih adil serta membawa kesejahteraan bagi seluruh bangsa
indonesia khususnya dan segenap umat manusia di dunia pada umumnya.
Komitmen ini jauh dari fakta
kemiskinan, keborokan birokrasi, meningkatnya korupsi serta tindak
kriminalitas baik warga negaranya maupun kejahatan terselubung negara
terhadap masyarakat seperti penangkapan & penembakan warga Papua
kongres Papua 3, penembakan oleh Brimob di Paniai, dan daerah lainnya
di Tanah Papua serta stigma separatis & Makar kepada Orang Asli
Papua jelas hanya menimbulkan ketakutan dan rasa tidak aman bagi
rakyat Papua.
Hal yang sangat memprihatinkan lainnya
adalah Pembentukan Unit Percepatan Pembangunan Papua & Papua
Barat ( UP4B ) yang hanya memperhatikan Pembangunan Sektor
Infrastruktur saja pada hal yang dibutuhkan oleh Rakyat Papua
hanyalah Rasa Keamanan, rasa keadilan dan keseimbangan dalam
kesetaraan peran.
Bukankah ini bertentangan dengan
prinsip konsolidasi demokrasi yang di Presentasikan Presiden SBY di
hadapan duta – duta besar dan perwakilan – perwakilan negara –
negara dunia 17 Februari 2012 lalu yang mempertanyakan keseriusan SBY
dalam menangani persoalan keamanan di Papua dan Papua Barat ?
Lantas sampai dimana keseriusan
penegakan nilai – nilai demokratisasi dan HAM yang di dengung –
dengungkan oleh Republik Indonesia kepada dunia. Sebab kondisi rakyat
khususnya orang asli Papua sampai hari ini masih menderita akibat
tindakan Pemerintah Jakarta yang represif dan selalu memaksakan
kehendaknya sendiri tanpa memperhatikan aspek kebutuhan utama rakyat
Papua seperti yang disuarakan oleh Pemimpin – pemimpin gereja di
Tanah Papua.
Oleh karena sikap apatis pemerintah
Jakarta terhadap keadaan dan nasib orang asli Tanah Papua, maka pada
kesempatan ini kami Masyarakat Asli Papua Kabupaten Fakfak,
menyatakan sikap kami sebagai berikut :
Kami Orang Asli Papua sudah muak dengan
perilaku Republik Indonesia terhadap kami, oleh karena itu kami minta
dukungan Sekjen PBB Mr. Ban Kim Mon dan Komunitas Global kepada kami
sebagai masyarakat yang merdeka dan menjadi sebuah Negara Merdeka
lepas dari NKRI sesuai Universal Declaration Of Human Right.
Kami minta Kepada Sekjen PBB Mr. Ban
Kim Mon untuk merekomendasikan pendaftaran Papua di komisi
Dekolonisasi PBB Mon dan meninjau kembali Resolusi PBB No. 2504.
Kami Orang Asli Papua meminta kepada
Sekjen PBB Mr. Ban Kim Mon agar Mendesak Pemerintah RI untuk membuka
ruang demokrasi serta menandatangani Nota Negosiasi Internasional
untuk membicarakan status politik Papua di bawah Pemerintah Republik
Federal Papua Barat.
Kami Orang Asli Papua meminta kepada
Sekjen PBB Mr. Ban Kim Mon untuk mendesak Pemerintah RI membebaskan
Tapol – Napol Orang Asli Papua dari Penjara Pemerintah RI di
seluruh Indonesia.
Kami Orang Asli Papua menolak UP4B
karena OTSUS Papua bentukan RI telah terbukti Gagal Total karena itu,
kami menuntut pengakuan hak kami sebagai bangsa Papua dan kedaulatan
kami sebagai Negara Merdeka, yakni Negara Republik Federal Papua
Barat.
Demikian pernyataan sikap kami, Orang
Asli Papua yang mendiami Jazirah Onim Fakfak.
KOORLAP
DANI
HEGEMUR
……………………………………………………………………………
PENANGUNG JAWAB AKSI
(FNMPP)
SIWA TIGTIGWERIA
……………………………………………………………………………………………………….
PENANGUNG JAWAB POLITIK
WILAYAH FAKFAK
APNER
HEGEMUR
………………………………………………………………………………..
0 komentar:
Post a Comment