Categories
- Amerika (2)
- AMP (1)
- Aparat (1)
- Belanda (2)
- Catatan Harian (1)
- Data (12)
- DPRP (1)
- Fakfak (5)
- Foto (1)
- Internasional (5)
- KNPB (2)
- Konflik (1)
- Kongres Rakyat Papua III (4)
- Korban (3)
- Kumpulan Informasi (10)
- LSM (1)
- Luar Negeri (3)
- Mbaham (2)
- Otsus (1)
- Pahlawan (1)
- Papua Merdeka (15)
- Parlemen (4)
- PEMBUNUHAN (1)
- Pernyataan Sikap (1)
- PETAPA (1)
- Politik (8)
- Referendum (9)
- Senat As (1)
- Tokoh (1)
- Trikora (1)
- Unjuk Rasa (2)
- West Papua (4)
Entri Populer
-
- Presiden SBY Bertemu Menhan AS Di Bali Hari ini Presiden Neo-Kolonial Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono bertemu dengan Menteri Pertah...
-
KARYA TULIS ILMIAH MASUKNYA PAPUA BARAT KE NKRI & LAHIRNYA GERAKAN-GERAKAN PERLAWANAN (Sebuah Tinjauan Realita Sosial Penduduk Pen...
-
Alm. Paulus Horis saat mengenakan Pakean kebesaran KNPB Fakfak, KNPBnews – Pembunuhan terhadap aktivis dan pimpinan KNPB terus berlan...
-
NATIVE FAKFAK SOLIDARITY FOR PAPUA RIGHT OF JUSTICE SOLIDARITAS MASYARAKAT FAKFAK UNTUK KEADILAN PAPUA PERNYATAAN SIKAP Indon...
-
Yogyakarta, MAJALAH SELANGKAH – Ratusan Mahasiswa Papua yang bergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) menggelar aksi bisu, Rabu (19...
Wednesday, March 21, 2012
Monday, March 19, 2012
PERNYATAAN SIKAP, SOLIDARITAS MASYARAKAT FAKFAK UNTUK KEADILAN PAPUA
Published :
7:07 AM
NATIVE
FAKFAK SOLIDARITY FOR PAPUA RIGHT OF JUSTICE
SOLIDARITAS
MASYARAKAT FAKFAK UNTUK KEADILAN PAPUA
PERNYATAAN SIKAP
Indonesia sebagai negara berkembang
yang sedang mengalami transisi demokrasi dan reformasi bertahap di
segala bidang, tentulah memiliki banyak ketergantungan pada komunitas
Global dengan komitmennya untuk membangun sebuah kolaborasi Global
bagi terwujudnya sebuah negara indonesia yang lebih aman, lebih
damai, lebih adil serta membawa kesejahteraan bagi seluruh bangsa
indonesia khususnya dan segenap umat manusia di dunia pada umumnya.
Komitmen ini jauh dari fakta
kemiskinan, keborokan birokrasi, meningkatnya korupsi serta tindak
kriminalitas baik warga negaranya maupun kejahatan terselubung negara
terhadap masyarakat seperti penangkapan & penembakan warga Papua
kongres Papua 3, penembakan oleh Brimob di Paniai, dan daerah lainnya
di Tanah Papua serta stigma separatis & Makar kepada Orang Asli
Papua jelas hanya menimbulkan ketakutan dan rasa tidak aman bagi
rakyat Papua.
Hal yang sangat memprihatinkan lainnya
adalah Pembentukan Unit Percepatan Pembangunan Papua & Papua
Barat ( UP4B ) yang hanya memperhatikan Pembangunan Sektor
Infrastruktur saja pada hal yang dibutuhkan oleh Rakyat Papua
hanyalah Rasa Keamanan, rasa keadilan dan keseimbangan dalam
kesetaraan peran.
Bukankah ini bertentangan dengan
prinsip konsolidasi demokrasi yang di Presentasikan Presiden SBY di
hadapan duta – duta besar dan perwakilan – perwakilan negara –
negara dunia 17 Februari 2012 lalu yang mempertanyakan keseriusan SBY
dalam menangani persoalan keamanan di Papua dan Papua Barat ?
Lantas sampai dimana keseriusan
penegakan nilai – nilai demokratisasi dan HAM yang di dengung –
dengungkan oleh Republik Indonesia kepada dunia. Sebab kondisi rakyat
khususnya orang asli Papua sampai hari ini masih menderita akibat
tindakan Pemerintah Jakarta yang represif dan selalu memaksakan
kehendaknya sendiri tanpa memperhatikan aspek kebutuhan utama rakyat
Papua seperti yang disuarakan oleh Pemimpin – pemimpin gereja di
Tanah Papua.
Oleh karena sikap apatis pemerintah
Jakarta terhadap keadaan dan nasib orang asli Tanah Papua, maka pada
kesempatan ini kami Masyarakat Asli Papua Kabupaten Fakfak,
menyatakan sikap kami sebagai berikut :
Kami Orang Asli Papua sudah muak dengan
perilaku Republik Indonesia terhadap kami, oleh karena itu kami minta
dukungan Sekjen PBB Mr. Ban Kim Mon dan Komunitas Global kepada kami
sebagai masyarakat yang merdeka dan menjadi sebuah Negara Merdeka
lepas dari NKRI sesuai Universal Declaration Of Human Right.
Kami minta Kepada Sekjen PBB Mr. Ban
Kim Mon untuk merekomendasikan pendaftaran Papua di komisi
Dekolonisasi PBB Mon dan meninjau kembali Resolusi PBB No. 2504.
Kami Orang Asli Papua meminta kepada
Sekjen PBB Mr. Ban Kim Mon agar Mendesak Pemerintah RI untuk membuka
ruang demokrasi serta menandatangani Nota Negosiasi Internasional
untuk membicarakan status politik Papua di bawah Pemerintah Republik
Federal Papua Barat.
Kami Orang Asli Papua meminta kepada
Sekjen PBB Mr. Ban Kim Mon untuk mendesak Pemerintah RI membebaskan
Tapol – Napol Orang Asli Papua dari Penjara Pemerintah RI di
seluruh Indonesia.
Kami Orang Asli Papua menolak UP4B
karena OTSUS Papua bentukan RI telah terbukti Gagal Total karena itu,
kami menuntut pengakuan hak kami sebagai bangsa Papua dan kedaulatan
kami sebagai Negara Merdeka, yakni Negara Republik Federal Papua
Barat.
Demikian pernyataan sikap kami, Orang
Asli Papua yang mendiami Jazirah Onim Fakfak.
KOORLAP
DANI
HEGEMUR
……………………………………………………………………………
PENANGUNG JAWAB AKSI
(FNMPP)
SIWA TIGTIGWERIA
……………………………………………………………………………………………………….
PENANGUNG JAWAB POLITIK
WILAYAH FAKFAK
APNER
HEGEMUR
………………………………………………………………………………..
(NATIVE FAKFAK SOLIDARITY FOR PAPUA RIGHT OF JUSTICE) SOLIDARITAS MASYARAKAT FAKFAK UNTUK KEADILAN PAPUA
Published :
7:00 AM
KRONOLOGIS
Pada hari ini, senin tanggal 19 Maret
2012 belangsung Long March dan Aksi Damai Orang Asli Papua Kabupaten
Fakfak yang tergabung dalam Solidaritas Masyarakat Fakfak Untuk
Keadilan Papua ( Native Fakfak Solidarity For Papua Right Of Justice
).
Long March Rakyat yang di Mulai Pukul
09.00 dari Plaza Tambaruni Kabupaten Fakfak ini di buka dengan doa
oleh ulama muslim selanjutnya orasi – orasi politik yang
disampaikan oleh para tokoh masyarakat asli Papua kabupaten Fakfak
secara damai dan teratur.
Aksi yang berjalan damai ini di ikuti
dengan antusias oleh sekitar 500 Masyarakat Asli Papua dan
Solidaritas Masyarakat Non Papua yang peduli Keadilan Papua, dengan
membawa beberapa spanduk yang bertuliskan antara lain :
-UP4B adalah alat pencitraan diri
bangsa indonesia dari kejahatan kemanusian dan kegagalan otonomi
khusu di papua terhadap masyarakat internasional
-Hentikan investasi di wilayah Negara
Repobilik federal papua barat
-Bebaskan Presiden dan Perdana Mentri
Negara Repoblik Federal Papua Barat dari penjara indonesia
-PBB, Amerika, Belanda, indonesia agar
mereviu PEPERA 1969
Dalam rangka menjaga keamanan dan
ketertiban, pihak kepolisian menurunkan Satuan Pasukan Anti Huru –
hara ( PAHH ) sebanyak 5 personil dengan perlengkapan lengkap yakni 5
truk dan bersenjatakan senjata otomatis.
Tepat pukul sekretariat negara Federal
papua barat wilayah Bomberay-Fakfak masa aksi mulai melakukan Long
March dengan tujuan Plasa Tambaruni sambil menyanyikan lagu – lagu
dan menriaki yel – yel Papua Merdeka, massa berjalan beriring
selanjutnya masa aksi di pimpin oleh.
Apner Hegemur membacakan Pernyataan-Sikap- politik orang asli Papua
dan juga di isi dengan orasi-orasi politik dari tiap perwakilan pasis
masa
Pukul 16:00 masa membubarkan diri
dengan damai setelah ditutup dengan doa
pada saat masa tiba di plasa tambaruni
tampak terlihat beberapa orang asing yang mengambil gambar dan
mengikuti masa di tangkap oleh pihak kepolisian lalu di masukan
kedalam mobil lantas polresta fakfak dan perlengkapan kamera di sita
Unjuk Rasa PAPUA MERDEKA DI FAKFAK
Published :
6:27 AM
Fakfak, Senin 19 Maret 2012, sekitar pukul 09.00 pagi waktu West Papua, masyrakat Papua yang ada di kota pala Fakfak kembali menggelar aksi unjuk rasa Papua Merdeka, aksi yang di gelar ini berpusat di Area Parkir Plaza Tambaruni
Baca Selengkapnya
dan aksi juga terkait dengan
kedatangan Sekretaris Jenderal Perserikatan
Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB), Ban Ki-moon.
Masyarakat Papua Fakfak yang menggelar aksi ini tergabung didalam Solidaritas Masyarakat Papua Untuk Kedatangn Sekjend PBB ke Indonesia, dengan beberapa tuntutan utama, antara
lain :
Amerika, Belanda Dan Indonesia
Mereviuw PEPERA 1969 dan Segera Bebaskan dua Tahanan Politik Negara
Federal West Papua, President
Pemerintahan Transisi FORKORUS YABOISEMBUT, S.Pd.
dan Perdana Mentri Negara Republik
Federal Papua Edison Gladius Waromi, SH. Hentikan Investasi Diatas Wilayah Negara Republik
Federal West Papua.
Aksi ini diikuti berbagai lapisan masyarakat, dan aksi ini juga sendiri berjalan dengan aman dan tertib sampai
dengan saat tulisan ini dimuat.(PH)
Subscribe to:
Posts (Atom)